April 16, 2025
IMG-20250303-WA0138

ExposeBanten.com | Rubick Redaksi — Hari Sabtu, 1 Maret 2025, menjadi awal bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

Bulan yang penuh keberkahan ini bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi lebih dari itu, Ramadhan adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri, memperkuat keimanan, serta memperdalam hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.

Dalam konteks spiritual, Ramadhan adalah bulan penyucian jiwa, Menurut M.Daud BNA,”Dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, umat Muslim diajarkan tentang kesabaran, keikhlasan, serta pengendalian hawa nafsu,” ujarnya.

“Tidak hanya dalam aspek fisik, puasa juga menuntut kita untuk menjaga lisan, menghindari perbuatan sia-sia, serta meningkatkan amal ibadah”

Oleh karena itu, bulan ini menjadi momentum penting untuk memperbaiki akhlak dan memperbanyak ibadah, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah,” tegas M.Daud Kepada ExposeBanten.com, pada Selasa (4/3/2025).

Tambah M.Daud,” Selain aspek spiritual, Ramadhan juga memiliki makna sosial yang mendalam. Puasa mengajarkan kita untuk merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang kurang beruntung.

“Dari sini, muncul kesadaran untuk berbagi dan memperkuat tali persaudaraan. Tradisi berbagi takjil, zakat fitrah, dan santunan kepada fakir miskin adalah bentuk nyata dari solidaritas sosial yang semakin terasa di bulan penuh berkah ini”

Lebih jauh, Ramadhan adalah ajang pembentukan karakter dan disiplin diri. Dengan pola makan yang teratur, waktu ibadah yang lebih terjadwal, serta kebiasaan menjauhi hal-hal yang dapat merusak pahala puasa, seorang Muslim dilatih untuk hidup lebih tertata dan berorientasi pada kebaikan. Jika kebiasaan baik ini bisa dipertahankan setelah Ramadhan berlalu, maka sejatinya puasa telah memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari,” Tutur Daud, lanjutnya.

“Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan di era modern sering kali membuat esensi Ramadhan terkikis. Konsumerisme yang berlebihan dalam membeli makanan berbuka, kurangnya fokus dalam ibadah karena sibuk dengan aktivitas duniawi, serta maraknya tayangan hiburan yang tidak mendidik bisa mengurangi nilai spiritualitas bulan suci ini. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk benar-benar memahami makna Ramadhan dan menjalankannya dengan penuh kesadaran serta kesungguhan”

Akhirnya, Ramadhan adalah hadiah dari Allah SWT bagi umat Islam untuk kembali ke fitrah, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Mari kita manfaatkan bulan suci ini dengan sebaik-baiknya agar setelah Ramadhan berlalu, kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, dan lebih bertakwa. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan keistiqamahan dalam menjalankan ibadah puasa serta mendapatkan keberkahan dari-Nya. Aamiin,” pungkas M.Daud BNA.

(Red)

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *