ExposeBanten.com | Lebak – DPC GMNI Lebak menggelar Dialog Publik, dengan Tema “Bersatu Lawan Penjajahan Gaya Baru, Reposisi Gerakan Mahasiswa”. Kegiatan ini di laksanakan di Aula museum Multatuli, kabupaten Lebak, pada Sabtu (22/3/2025).
Dalam acara tersebut, menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, yaitu Saorlin P. Siagian, Komisioner Komnas HAM RI, sekaligus Alumni GMNI, dan Deden M. Fatih, selaku pelopor GMNI Lebak.
Hadir juga Berbagi organisasi kepemudaan, diantaranya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM), Ikatan Mahasiswa Lebak ( IMALA), Pelajar Islam Indonesia (PII) dan seluruh anggota dan kader GMNI Lebak.
Bung Ruswana, selaku ketua DPC GMNI Lebak, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian menuju Dies Natalis ke 71 GMNI, tetapi lebih jauh dari pada itu juga, dengan adanya kegiatan ini para kader lebih aktif dan interaktif dalam melihat setiap persoalan yang ada di Republik ini, terlebih di Kabupaten Lebak.
Senada dengan hal itu, Saorlin P. Siagian selaku komisioner Komnas HAM RI, menyampaikan dalam materinya bahwa hari ini, kita tidak lagi dijajah oleh senjata, fisik, tapi kita dijajah oleh korporasi korporasi yang membuat kebijakan tidak berpihak pada rakyat.
“Hari ini kita bisa lihat bahwa mulai dari segi politik, ekonomi, budaya, apakah kita sudah merdeka yang sesungguhnya sesuai dengan ajaran Bung Karno, tentu ini menjadi perhatian khusus bagi kita, terutama kader kader GMNI, harus mampu menjadi garda terdepan dalam menjadi kontrol setiap kebijakan yang menyengsarakan masyarakat,” ujar Saorlin kepada awak media.
Masih dilokasi tempat yang sama, Deden Fatih juga angkat bicara,” Tadi sudah dijelaskan oleh Bung Saorlin bagaimana landscape dinamika internasional bahwa ditarik ke Nasional, saya lebih menekankan bahwa kader kader GMNI Lebak harus kritis agar penjajah-penjajah di Bangsa ini bisa dikontrol setiap kebijakan yang dikeluarkan, terutama di wilayah kabupaten Lebak sendiri, yang sampai saat ini masih banyak persoalan yang belum diselesaikan,” Tegasnya.
(Red)
