Exposebanten.com | Kab.Tangerang – Proyek pembangunan turap saluran air di Jalan Lingkungan RW 10, Desa Cukanggalih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, menuai sorotan.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV. Wildan Sentosa dengan anggaran Rp 99.783.000 dari APBD Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2025 ini diduga dikerjakan asal-asalan.
Pantauan di lapangan menunjukkan banyak kejanggalan. Susunan batu tidak rapat dan tidak beraturan, celah antar batu dibiarkan terbuka, serta pondasi dasar tidak terlihat jelas.
Kondisi tersebut semakin parah karena adukan semen yang digunakan tidak sesuai standar perbandingan bahan, membuat daya rekat lemah dan rawan retak.
Selain itu, para pekerja terlihat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja. Lebih memprihatinkan lagi, tidak tampak kehadiran pelaksana maupun pengawas dari pihak kecamatan yang seharusnya mengontrol jalannya pekerjaan.
Suparta, aktivis dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Harapan Rakyat Indonesia Maju (HARIMAU), menegaskan bahwa proyek tersebut sarat masalah.
“Kami melihat pekerjaan ini jauh dari standar kualitas. Adukan semen saja sudah tidak sesuai perbandingan bahan, pondasi tidak jelas, bahkan pekerja tidak menggunakan APD. Lebih parah lagi, pengawas dan pelaksana dari kecamatan sama sekali tidak ada di lapangan. Dengan kondisi seperti ini, bangunan turap rawan ambruk ketika debit air meningkat. Padahal anggaran yang dipakai berasal dari pajak rakyat. Kami mendesak kecamatan maupun dinas terkait segera bertindak dan menindak kontraktor bila terbukti lalai,” tegas Suparta Kepada ExposeBanten.com, Sabtu (20/9/2025).
LSM HARIMAU menekankan bahwa proyek pembangunan harus mengutamakan kualitas serta kebermanfaatan jangka panjang bagi masyarakat. Jika mutu pengerjaan terus diabaikan, dikhawatirkan pembangunan turap sepanjang 116 meter dengan lebar 1,25 meter dan waktu pelaksanaan 30 hari kalender ini tidak akan bertahan lama.
(Iwan fs.SH)
