April 23, 2025
IMG_20241123_124439

ExposeBanten.com / Jakarta – Peringatan dari politisi Partai Gerindra, Maruarar Sirait terhadap Anis Rasyid Baswedan yang ikut turun gunung untuk kontestan Pemilihan Gubernur Jakarta yang memberi dukungan kepada padangan Pramono – Rano, menurut Maruarar Sirait akan membangun “macan tidur”.

Adapun yang dimaksud “macam tidur” itu adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Jadi anggapan Maruarar Sirait terhadap Joko Widodo seperti “macan tidur” itu sangat mengesankan akan terjadi “kemarahan” untuk ikut kampanye guna memenangkan kandidat calon gubernur dan wakil Jakarta yang dijagokan mereka berdua. Sabtu (23/11/2024).

Padahal selama ini, diam-diam dengan gaya senyap dan mengendap, kampanye pendahuluan pun sudah dilakukan seperti manuver Joko Widodo turun langsung membagi-bagikan sembako di Jawa Tengah untuk memenangkan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah yang menjadi unggulannya.

Artinya, penilaian Maruarar Sirait terhadap keterlibatan Anis Rasyid Baswedan dalam kampanye untuk pemilihan gubernur Jakarta tidak jujur dan tidak obyektif, sebab yang memulai terlebih dahulu adalah Joko Widodo yang sudah sangat jauh melakukan cawe-cawe seperti terjadinya gangguan terhadap calon gubernur Sumatra Utara yang mengalami kesulitan mencairkan dana pribadinya untuk membiayai Pilkada yang dia ikuti sebagai pesaing berat calon gubernur dan wakil gubernur Sumatra Utara yang dijagokan untuk menghadang pesaing dari jagoan yang diunggulkannya.

Jadi cawe-cawe pejabat pemerintah seperti yang dilakukan oleh Maruarar Sirait sebagai Menteri Tiga Juta Rumah untuk orang miskin jelas dan terang benderang dilakukan seperti bermain bola bilyar yang diharap memantul dengan baik menegaskan bila Joko Widodo dan Pranowo Subianto kelak ikut turun kampanye adalah disebabkan oleh ulah Anis Rasyid Baswedan.

Keabsahan mantan gubernur Jakarta yang diganjal untuk ikut kontestasi dalam pemilihan Presiden pada Pilpres 2024 lalu itu, tidak melanggar aturan Pilkada maupun etik politik yang harus diindahkan dan dipatuhi. Sedangkan Joko Widodo sebagai mantan Presiden jelas kurang elok dan tidak etis ikut cawe-cawe dalam Pilkada yang memang dapat dipahami proyeksinya akan sangat menentukan konstalasi politik pada tahun 2029 saat pemilihan Presiden di Indonesia berikutnya harus dilaksanakan.

Sedangkan untuk Presiden Prabowo Subianto yang juga dianggap sebagai “macan tidur” itu, bagaimana pun alasannya lebih tidak elok dan lebih tidak etis bila sampai ikut cawe-cawe dalam Pemilihan Kepala Daerah secara serentak pada 27 November 2024 yang tinggal beberapa hari lagi ini akan dilaksanakan di seluruh Tanah Air.

Tetapi mata semua rakyat jadi seperti terbelalak melototi pelaksanaan Pilkada di Jakarta, Jawa Tengah serta di Sumatra Utara yang menjadi incaran untuk dimenangkan dengan berbagai cara dan dengan segala upaya untuk tetap memiliki akses yang kuat dalam wilayah kekuasaan secara nasional.

Sebab pernyataan Maruarar Sirait tentang Joko Widodo dan Prabowo Subianto seperti “macam tidur” yang diusik oleh Anis Rasyid Baswedan, terkesan seperti permainan bola bilyar yang menginginkan adanya efek samping untuk memasukkan bola yang sudah dapat dipastikan sebelumnya. Jadi sungguh fantastik ! Dan sungguh tidak fair ! (Ereste/Red)

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *