
ExposeBanten.com | Serang – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten, Rian Nopandra mengatakan jika konflik yang terjadi di tubuh organisasi profesi wartawan tertua itu berawal dari adanya kasus dugaan korupsi dana hibah Uji Kompetensi Wartawan(UKW) dari Kementrian BUMN.
Dugaan korupsi yang dilakukan oleh beberapa oknum pengurus PWI Pusat yang kini sudah dipecat oleh Dewan Kehormatan itu dikenal dengan dana Cash Back.
“Konflik yang terjadi di PWI semuanya berawal dari terungkapnya dugaan kasus korupsi dana UKW yang dilakukan oleh oknum pengurus PWI Pusat yang kini telah dipecat,” kata Rian Nopandra, dihadapan 100 peserta Karya Latih Wartawan(KLW) PWI Banten, yang dilaksanakan di komplek perkantoran Bangun Media Grup (BMG), Kota Serang, Rabu (19/2/2025).
Selain itu, Rian juga meminta agar pusat segera menyelesaikan dualisme ditubuh PWI. Untuk itu kata Rian, kasus dugaan korupsi dana UKW menjadi pemantik bagi pengurus PWI di berbagai daerah untuk menggelar Kongres Luar Biasa(KLB) di Jakarta. KLB itu merupakan titik kulminasi dari rasa malu dan keresahan para pengurus terkait penilaian yang buruk terhadap PWI pasca terkuaknya kasus korupsi.
Setelah dipecat, oknum pengurus PWI Pusat itu tidak menerima keputusan dari Dewan Kehormatan. Karena sampai saat ini, oknum pelaku pengemplang dana UKW itu masih mengaku ngaku sebagai Ketum PWI Pusat.
“Kasus dugaan korupsi dana UKW itu tentu menjadi pemantik awal terjadinya konflik di PWI. Sehingga para pengurus di daerah sepakat menggelar KLB, kemudian oknum pengurus PWI Pusat tersebut sampai saat ini tidak menerima jika dirinya dipecat, makanya sampai saat ini masih mengaku sebagai Ketum PWI Pusat,” terang Rian.
(Red)