September 17, 2025
IMG-20250917-WA0036

ExposeBanten.com | Kab.Tangerang – Pihak Pemerintah Desa Banyu Asih, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, saat ini tengah dilanda berbagai Issue miring.

 

Pemerintah Desa setempat, dituduh tidak terbuka kepada publik soal laporan realisasi APBDesa tahun anggaran 2024.

 

Tuduhan itu tayang di sebuah media online (16/9/2025.) Judulnya, Kejaksaan Diminta Usut Dugaan Penyelewengan Dana Desa di Banyu Asih Tangerang.

 

Dalam isi berita tersebut, dinarasikan bahwa, Pemerintah Desa Banyu Asih di tahun anggaran berjalan terdapat dugaan penyalahgunaan dan adanya sejumlah kejanggalan yang ditemukan dalam program pemberdayaan masyarakat.

 

Sontak hal tersebut dibantah langsung oleh Ahmad Hariri selaku Kepala Desa Banyu Asih Kecamatan Mauk di depan sejumlah Awak Media, Rabu (17/9/2025)

 

Menurutnya, tuduhan tersebut tidak berdasar, ada kemungkinan si penulis berita, hanya mengakses informasi melalui website Desanya yang lama, bukan yang baru. Dan soal laporan realisasi APBDesa tahun anggaran 2024, semuanya sudah diunggah di website Desanya yang baru. Bahkan telah telah melalui pemeriksaan serta dilaporkan secara berkala kepada pihak Inspektorat juga Dinas atau instansi terkait,” tegasnya

 

“Jika memang terjadi ke tidak sesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), pastinya pihak Dinas, Inspektorat, dan Pihak Kecamatan serta pendamping Desa, pastinya tidak akan menerima SPJ/LPJ Pemerintah Desa Banyu Asih,” tuturnya

 

Sementara itu yang saya ketahui dari pihak salah satu oknum media tersebut (red.salah satu media online) tidak pernah bertemu atau melakukan konfirmasi langsung dengan saya,” ungkapnya.

 

“Bang, perlu diketahui, hingga sekarang tidak pernah ada dari pihak oknum media online yang bersangkutan melakukan konfirmasi atau pun bertanya langsung kepada saya, tentang laporan realisasi dan penyerapan APBDesa tahun anggaran 2024 lalu.

 

Apalagi ini yang disorot dalam isi pemberitaan adalah program Peningkatan Produksi Peternakan, yang mencakup pengadaan alat produksi dan pengelolaan kandang, dengan nilai anggaran sebesar Rp. 60. 510. 000,” tuturnya

 

Semuanya telah kita sampaikan dan laporkan secara ril dan dilengkapi dengan dokumentasinya, bahkan sudah diperiksa langsung oleh Pihak Kecamatan dan Inspektorat, melalui Monev berjenjang,” tuturnya

 

Selanjutnya terkait Pemeliharaan Sampah Desa/Pemukiman yang ada di dalam RAB itu. Disitu juga tertulis jelas program pengadaan beberapa gerobak sampah dan juga mencantumkan secara rinci untuk BOP tukang sampah Desa (red.Pesapon),”ujar Hariri

 

Jadi dalam pemberitaan tersebut ada yang salah dalam penulisnya. “Tidak benar, disitu tertulis, “Pengadaan Bank Sampah dan fasilitas pendukung senilai Rp.70.839.000,” tutur Hariri

 

Dan yang terakhir dalam pemberitaan tersebut juga tertulis program bantuan perikanan di RT.012/RW 03, pengadaan bibit ikan, pakan, dan sarana penunjang dengan total anggaran Rp.109.510.000, semuanya telah terealisasikan sesuai Kelompok Penerima Manfaat (KPM) masing – masing,”ujarnya

 

Dan itu semua ada dan masih berjalan, tetapi mungkin pada gambar atau yang terlihat dalam kolam plastik berwarna biru ada yang sudah kosong, karena memang ada yang habis panen dan dikuras untuk diisi kembali,”terang Ahmad Hariri

 

“Jadi, silahkan untuk lebih detail nya, tanya kan langsung saja kepada para KPM di Desa kami, agar jangan sampai terjadi kesimpangsiuran informasi tersebut,”ucapnya

 

Kami secara pribadi dan Pemerintahan Desa Banyu Asih, selalu “Welcome” terhadap semua masukan, kritik dan saran, yang positif, karena adanya rekan – rekan Lembaga dan Media sebagai Mitra kerja dan kontrol bagi kami, agar menjadikan sebuah bahan evaluasi kedepan.

 

“Terima kasih juga kepada teman – teman Media maupun Lembaga yang sudah ikut serta melihat, mengawasi, dan memonitoring pelaksanaan pembangunan di Desa Banyu Asih,”ungkap Ahmad Hariri

 

Sementara itu, Jamal selaku penerima manfaat dan pengelola bantuan 6 ekor Kambing, yang ditemui Awak media mengatakan jika bantuan tersebut benar – benar diterima dan dirasakan hasilnya langsung olehnya.”Allhamdulilah bantuan pengembang biakan kambing dari Pemerintah Desa Banyu Asih melalui program pemberdayaan masyarakat, sudah kami terima dan saat ini telah berkembang dan bergulir kepada kelompok yang lain,” ucapnya

 

Disinggung soal nuansa politik yang mulai memanas di Wilayah Desa Banyu Asih, jelang Pilkades 2027 mendatang, Jamal menjawab, “Itu masih amat jauh perjalanannya bang?,kini tugas kita selaku masyarakat hanya berupaya mendukung segala program Pemerintah Desa yang saat ini sedang berjalan, Soal urusan itu nanti saja,” pungkasnya.

 

Senada dengan Sanian, penerima bantuan ternak ikan lele. Dirinya menjelaskan sejak awal kami Terima bantuan tersebut berupa bibit lele sebanyak 2000 ekor beserta pakan, dan sudah merasakan 3 kali panen,” paparnya.

 

Namun kini memang agak sedikit berkurang atau macet, karena faktor harga jual sedikit menurun dan harga beli pakan terbilang sangat mahal, sehingga ada sejumlah kolam yang belum terusi atau masih kosong,” Ungkapnya.

 

Soal adanya berita dan Issue miring terkait adanya Program pemberdayaan di Desa Banyu Asih yang diberitakan tersebut, “Itu tidak benar, Saya saksi hidup dan salah satu penerima manfaatnya,” tegasnya.

 

Ketidakpuasan terhadap kinerja Pemerintahan Desa Banyu Asih sekarang, itu adalah hal yang Normatif, namanya juga manusia, ada saja Pro dan Kontra, namun alangkah elok nya jika semua itu bisa dibicarakan secara musyawarah kekeluargaan, agar tak ada yang merasa tersakiti,” Tandasnya. (*)

 

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *