ExposeBanten.com | Kab.Tangerang – Puluhan warga Kampung Sangereng RT 06 RW 01 Desa Talagasari Kecamatan Balaraja, menggelar aksi demo di depan PT. Lautan Steel Indonesia (LSI) pada Sabtu (17/5/2025), menuntut pemberhentian terhadap pembangunan pemagaran yang menyebabkan keresahan terhadap warga setempat.
Aksi ini dipicu oleh kekhawatiran warga terhadap pembangunan pemagaran perusahaan yang dinilai mengabaikan dampak lingkungan.
Keresahan warga karena belum adanya saluran air dilokasi proyek pembangunan pagar yang akan mengakibatkan banjir terjadi ke pemukiman rumah penduduk setempat. Hal ini diungkapkan, Edi salah satu aparatur Desa.
“Warga meminta agar pihak PT membuat saluran air terlebih dahulu sebelum dibangunkan pagar,” katanya, kepada ExposeBanten.com, pada Senin (19/5/2025).
Ia juga mengatakan, bilamana saluran air tidak terlebih dahulu dibangun akan mengakibatkan banjir dan longsor.
“Saya minta pihak berhentikan terlebih dahulu pembangunan pemagaran, sebelum tuntutan warga dikabulkan,” tegas Edi.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, H.Arshad angkat bicara terkait pembangunan pagar yang dilakukan pihak PT. LSI.
“Kenapa pihak PT tidak mengindahkan tuntutan warga setempat padahal aparat desa sudah bersurat,” ujarnya.
Dirinya katakan isi dalam surat tersebut, meminta kepada pihak PT, agar membuatkan saluran air terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pemagaran.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan,” karena kalau hujan turun, bisa mengakibatkan banjir yang dikhawatirkan warga setempat,” tutur H.Arshad.
Sementara pihak PT. LSI, Agung HRD perusahaan menjelaskan,” kalau masalah pembuatan saluran air sebenarnya perusahaan setuju,” ucapnya.
Kendati demikian, Agung menjelaskan bahwa untuk pembangunan saluran air tersebut belum positif dalam menentukan titik batas tanahnya, karena pimpinannya minta geser 1 meter.
“Intinya perusahaan akan sanggup membangun saluran air secepatnya,” tegas Agung.
(Red)
