
ExposeBanten.com | Jakarta – Pemerintah daerah kabupaten Tangerang dengan adanya pemangkasan anggaran yang telah direncanakan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus dipikirkan solusinya, Selasa (4/2/2025).
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu kepala dinas pemerintah kabupaten Tangerang yang notabenenya masih banyak infrastruktur yang harus diperhatikan untuk kepentingan umum.
Sebelumnya, Tito mengungkapkan, pemerintah daerah (pemda) bakal berkontribusi hampir Rp 5 triliun untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) sepanjang tahun 2025.
Rinciannya, Rp 2,3 triliun dari pemerintah kabupaten/kota dan Rp 2,5 triliun dari pemerintah provinsi.
Hal ini diungkapkannya usai rapat bersama sejumlah menteri dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1/2025), dikutip dari media nasional.
Hasil rapat kerja bersama komisi II DPR RI pada Senin (3/2/2025) akhirnya memberikan penjelasan kepada daerah terkait Makan Bergizi Gratis (MBG).
Presiden Republik Indonesia ke 8, Prabowo Subianto meminta anggaran daerah yang telah dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dialihkan dan difokuskan bagi perbaikan fasilitas sekolah.
Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian usai menjelaskan soal efisiensi anggaran demi mendukung program prioritas pemerintah, dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI, dikutip dari media nasional, Senin (3/2/2025).
Menurut Tito, Prabowo mengarahkan agar pelaksanaan program MBG dilakukan secara terpusat di Badan Gizi Nasional (BGN).
“Ada beberapa daerah memang sudah menganggarkan dan dimasukkan dalam nomenklatur belanja tidak terduga, tapi kami sudah melaporkan kepada Bapak Presiden,” ujar Tito, Senin (3/2/2025).
Di dalam rapat paripurna sudah disampaikan bahwa khusus untuk program MBG dijalankan secara sentralistis oleh Badan Gizi Nasional,” sambungnya
Menurut Tito, Prabowo tidak ingin pelaksanaan program membuat persoalan lain, misalnya kerusakan sarana prasarana sekolah, dikesampingkan.
“Jangan sampai kita buat dapur, tetapi ruang kelasnya bocor, kursinya miring-miring, dan fasilitas lainnya tidak memadai,” kata Tito.
Tito pun menegaskan bahwa anggaran pendidikan di tingkat daerah tidak boleh digunakan untuk program MBG.
Dia menambahkan bahwa Prabowo punya perhatian khusus terhadap perbaikan sarana toilet yang tak layak di setiap sekolah.
Anggaran pendidikan yang ada jangan digunakan untuk Makan Bergizi Gratis, tapi gunakan untuk memperbaiki sekolah, terutama toilet,” jelas Tito.
Harapan masyarakat, dari berbagai kebijakan pemerintah pusat, jangan membuat daerah yang merasa terbebani.
Dengan alih-alih bahasa efisien anggaran biaya, pada akhirnya memotong anggaran yang sudah di rencanakan melalui Musrenbang tingkat daerah,” hal ini di ungkapkan aktivis pemerhati kebijakan, Kabupaten Tangerang yang enggan dikutip namanya kepada awak media.
(Red)