
ExposeBanten.com | Lebak – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Dinas Pendidikan menyelenggarakan kegiatan Penandatanganan Komitmen Bersama Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Berintegritas Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Senin (02/06/2025).
Kegiatan yang berlangsung di ruang kerja Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak ini dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak Budi Santoso, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten, perwakilan Ombudsman RI Provinsi Banten, Inspektur Kabupaten Lebak, serta jajaran kepala dinas, termasuk Dinas Sosial, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan Dinas Pendidikan.
Turut hadir Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Lebak, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lebak, serta Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak.
Dalam sambutannya, Sekda Lebak, Budi Santoso menegaskan pentingnya menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan SPMB. Menurutnya, komitmen ini merupakan upaya bersama untuk memastikan proses penerimaan peserta didik baru berjalan adil, objektif, dan sesuai ketentuan.
“SPMB ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pemerataan akses pendidikan di Kabupaten Lebak. Kita ingin memastikan bahwa proses seleksi dilakukan secara objektif, akuntabel, dan bebas dari praktik-praktik yang merugikan masyarakat,” ujar Budi.
Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Lebak, RA Sudrajat, menyatakan komitmen insan pers dalam mengawal keterbukaan informasi publik terkait proses SPMB. Ia menegaskan bahwa media memiliki peran penting dalam memastikan masyarakat memperoleh informasi yang benar, akurat, dan berimbang.
“PWI Lebak mendukung penuh keterbukaan dalam proses ini. Kami hadir untuk memastikan publik mendapatkan informasi yang transparan terkait penerimaan murid baru. Pers akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah demi mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan,” ujarnya. (***)