
ExposeBanten.com / Kab.Tangerang – Proyek pemagaran SDN Balaraja 2 Kelurahan Balaraja Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang, kembali menuai sorotan. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Septian Putra dengan anggaran sebesar Rp. 119.875.000 sumber dana APBD tahun anggaran 2024 ini diduga dikerjakan asal-asalan tanpa memperhatikan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Zarkasi, yang akrab disapa Bang Rizal, selaku ketua DPD YLPK PERARI, turut memberikan tanggapan tegas terkait hal ini. Menurutnya, proyek tersebut tidak hanya menunjukkan kurangnya kepatuhan terhadap standar teknis, tetapi juga terkesan abaikan di tengah momentum penting Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 serentak yang sedang berlangsung.
“Proyek ini seharusnya menjadi perhatian serius karena menyangkut kepentingan masyarakat, khususnya para siswa SDN Balaraja 2, Tapi malah dikerjakan asal jadi tanpa memperhatikan K3. Lebih miris lagi, hari Rabu 27 November 2024, bertepatan dengan pelaksanaan Pemilu. Apakah para pelaksana proyek ini Golput? Atau mereka memang sengaja mengabaikan tanggung jawab?” ungkap Bang Rizal.

Ia menambahkan, pengabaian terhadap K3 dan indikasi pelaksanaan proyek yang tidak transparan menjadi bentuk ketidakpedulian terhadap masyarakat. “Kalau proyek ini dilakukan dengan kualitas buruk, hasilnya tentu tidak akan bertahan lama, dan masyarakat yang akan dirugikan. Ini menggunakan uang negara, seharusnya ada pengawasan yang ketat,” tegasnya.
Pantauan di lokasi proyek menunjukkan sejumlah pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan kualitas material yang digunakan juga memunculkan tanda tanya. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa proyek tersebut hanya mengejar penyelesaian tanpa mempertimbangkan mutu.
Bang Rizal mendesak pihak terkait, termasuk dinas pendidikan selaku pengguna anggaran, pemerintah daerah, untuk segera mengambil tindakan tegas. “Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban akibat kelalaian seperti ini. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap proyek yang didanai APBD dijalankan dengan profesionalisme dan transparansi,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak CV. Septian Putra, belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan tersebut.
(Red)