
ExposeBanten.com | Tangerang – Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Banten, Muhammad Ali Syeh Banna, melakukan kunjungan ke Rutan Kelas I Tangerang dalam rangka memberikan pembinaan dan wawasan kepada warga binaan.
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil membawakan materi mengenai Terapi Sehat / Ilmu Kesehatan Batin (Ilmu Roso), sebuah metode yang berfokus pada penguatan jasmani sekaligus ketenangan rohani.
Melalui pembelajaran ini, warga binaan diajak untuk menjaga kesehatan tubuh serta melatih kesadaran diri dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT (09/09).
Kegiatan yang berlangsung di Masjid Baitussalam Rutan Kelas I Tangerang ini diikuti dengan penuh antusias oleh warga binaan.
Mereka mendapatkan pengetahuan sekaligus praktik langsung mengenai terapi dan kesehatan batin sebagai bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik selama dan setelah masa pembinaan.
Mendampingi jalannya kegiatan oleh Plh. Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Ezet Mutaqin, beserta Kasi Pelayanan Tahanan (Yantah), Sigit Teguh Riyanto, yang mendukung penuh inisiatif Kakanwil dalam memberikan pembinaan tambahan kepada warga binaan.
“Siapa yang mengingat Allah SWT sebanyak-banyaknya, maka keberuntungan akan datang kepadanya. Dengan ilmu kesehatan batin ini, warga binaan diharapkan mampu menjaga diri, memperkuat iman, dan hidup lebih tenang,” ujar Ali.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, memberikan apresiasi atas kehadiran Kakanwil.
Menurutnya kegiatan seperti ini diperlukan bagi warga binaan, dikarenakan dengan mendapatkan ilmu ini warga binaan bisa menerapkannya.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian Bapak Kakanwil yang telah berbagi ilmu kesehatan batin kepada warga binaan. Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat, karena bukan hanya menyehatkan jasmani, tetapi juga membentuk rohani yang kuat dan penuh keimanan,” ungkap Raja.
Melalui kegiatan ini, Pemasyarakatan menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program pembinaan yang komprehensif, tidak hanya pada aspek kepribadian dan kemandirian, tetapi juga kesehatan jasmani dan rohani warga binaan. (*)