ExposeBanten.com | Kab.Tangerang – Aksi demo pembubaran DPR meluas sampai ke daerah-daerah, salah satunya di Kabupaten Tangerang.
Aksi ini dipicu dari beberapa isu tunjangan gaji dan rumah dinas DPR RI dan meninggalnya salah satu pendemo dari Ojek Online (Ojol) Affan Kurniawan di Pejompongan Jakarta, pada Kamis (28/8) lalu.
Seluruh mahasiswa bergerak cepat konsolidasi di daerah-daerah untuk melakukan aksi di tiap-tiap DPRD di wilayah masing-masing.
“Aspirasi dari teman-teman mahasiswa kita tampung semuanya,” ujar Ketua DPRD Kabupaten, Muhammad Amud.
Ia juga menyampaikan, bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang sudah berkoordinasi dengan seluruh Dewan dan kelapa daerah (Bupati).
“Semua ade-ade mahasiswa kita fasilitasin untuk duduk bersama di ruangan paripurna DPRD Kabupaten Tangerang,” tuturnya.
Amud menjelaskan untuk tunjungan rumah tinggal dewan berdasarkan peraturan pemerintah (PP).
“Untuk menentukan besaran rumah dinas untuk di daerah berbeda-beda, karena sudah di atur PP, “ujarnya.
Ketua DPRD kabupaten Tangerang mengatakan, untuk tunjungan tersebut akan segera direvisi sesuai apa yang dibutuhkan saja.
Untuk Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper), Kata Amud, saya yang menolak keras, kalau untuk reses anggota DPRD, dirinya dukung karena untuk menyerap aspirasi dari masyarakat.
“Untuk reses tidak ada uang transportasi dan makan minum, hayang untuk menyampaikan aspirasi saja,” tegasnya.
Sementara, salah satu warga yang melihat aksi demo tersebut, mengatakan hanya sebatas Ketua dan beberapa dewan DPRD Kabupaten Tangerang yang hadir mendengarkan Penyampaian aspirasi dari aksi demo mahasiswa.
“Sangat disayangkan, seakan-akan, mereka (Dewan) menghindar dari aksi demo,” ucap Warga Kabupaten Tangerang kepada ExposeBanten.com yang enggan dikutip namanya, pada Senin (1/9/2025)
Lanjutnya, “Ko hanya ketua DPRD dan beberapa dewan aja yang hadir untuk mendengarkan Penyampaian aspirasi dari massa aksi demo mahasiswa,” tandasnya.
(AboSopian)
