
ExposeBanten.com | Lebak — Ketua Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Lebak, Rohidayat, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi dualisme kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Kabupaten Lebak yang hingga kini belum menemukan titik terang.
“Dualisme KNPI di Lebak telah mencederai semangat persatuan pemuda. KNPI seharusnya menjadi wadah pemersatu organisasi kepemudaan, bukan malah menjadi ajang konflik kepentingan,” ujar Rohidayat dalam tertulis kepada ExposeBanten.com, pada Selasa (13/5/2025).
IMM Kabupaten Lebak mendesak kepada Bupati Lebak agar segera mengambil alih kebijaksanaan dan mengambil langkah tegas untuk menertibkan dua kepengurusan KNPI yang kini berjalan masing-masing. Situasi ini dinilai sangat tidak sehat bagi ekosistem kepemudaan di daerah.
Lebih lanjut, Rohidayat menyesalkan apabila jabatan di KNPI hanya dijadikan sebagai alat untuk mencari proyek dan mengakses dana hibah dari pemerintah daerah. “Hal ini sangat miris dan jauh dari harapan serta cita-cita pemuda dalam membangun daerah. KNPI bukan tempat mencari keuntungan pribadi, tetapi ruang kolaboratif untuk membangun masa depan Lebak yang lebih baik,” tegasnya.
IMM mengajak seluruh elemen Cipayung dan organisasi kepemudaan lainnya untuk bersatu dalam satu KNPI yang solid, inklusif, dan berorientasi pada kemajuan pemuda, bukan kepentingan kelompok atau individu semata.
IMM Lebak siap menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari konflik.
(Sopian)