ExposeBanten com | Lebak – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kabupaten Lebak menyampaikan keprihatinannya atas dugaan intervensi yang dilakukan oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Lebak terhadap struktur kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lebak.
GMNI menilai, intervensi tersebut berpotensi mencederai independensi KNPI sebagai organisasi kepemudaan yang seharusnya bebas dari tekanan maupun kepentingan politik kelompok tertentu.
“Kami melihat ada indikasi bahwa oknum ASN memanfaatkan posisinya untuk mengatur arah kepengurusan KNPI sesuai dengan kepentingan kelompok politik tertentu menjelang kontestasi politik ke depan. Ini jelas melanggar prinsip netralitas ASN dan merusak marwah organisasi kepemudaan,” tegas Ruswana Ketua DPC GMNI Lebak Kepada ExposeBanten.com, pada Senin (12/5/2025).
Menurut GMNI, Dispora seharusnya bersikap netral dan hanya menjadi fasilitator kegiatan pemuda, bukan justru menjadi aktor utama yang ikut campur dalam urusan internal organisasi.
Terkait hal tersebut, DPC GMNI Lebak menyatakan sikap sebagai berikut:
-Mendesak Bupati Lebak untuk segera mengevaluasi kondisi internal Dispora dan menertibkan oknum ASN yang terbukti melakukan intervensi terhadap KNPI.
-Meminta Bupati Lebak untuk mencopot ASN yang terbukti menggunakan jabatan dan kekuasaannya demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu dalam tubuh KNPI.
-Menyerukan kepada seluruh pemuda Lebak untuk bersatu menjaga independensi dan menolak segala bentuk intervensi politik dalam organisasi kepemudaan.
-Menegaskan bahwa GMNI Lebak akan terus mengawal proses demokratisasi pemuda dan siap bersuara jika ada penyimpangan yang merugikan gerakan pemuda.
“Pemuda harus menjadi kekuatan perubahan, bukan alat kekuasaan. Kami tidak akan tinggal diam melihat ruang pemuda dijadikan kendaraan politik praktis,” Pungkas Ruswana.
(Sopian)
