ExposeBanten.com | Kab.Tangerang – Dibalik peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-80, masih banyak masyarakat yang menghadapi kesulitan ekonomi.
Kemerdekaan hanya milik sekelompok orang-orang tertentu saja, tidak termasuk salah satu warga Desa Pagenjahan Kecamatan Kronjo, Nenek Rusmanah (63).
Kesulitan ekonomi membuat puluhan warga di Desa Pagenjahan, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang terjerat utang ke Bank keliling.
Meski bunga diterapkan mencekik leher, mereka terpaksa utang demi memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut informasi yang didapat, Nenek Rusmanah (63) adalah warga yang mengalami sikap kasar dari si penagih Bank keliling.
Dirinya, Warga Kampung Pagenjahan Kebon ini utang Rp200 ribu dengan jaminan KTP asli kepada pegawai Bank keliling. Ia kembali utang Rp100 ribu dengan jaminan KTP anaknya.
Untuk utang Rp200 ribu, Kata Nenek, harus mengembalikan Rp270 ribu dan Rp100 ribu harus dikembalikan Rp135 ribu.
”Saya terpaksa utang untuk beli beras dan memenuhi kebutuhan hidup, sebagian untuk modal dagang makanan anak-anak,” ucapnya Kepada awak media, pada Sabtu (9/8/2025).
Akan tetapi dalam proses penagihan yang dialami nenek Rusmanah pernah mengalami perlakuan kasar dari si penagih.
Karena sempat telat mengangsur utang, kata Nenek, sambil menangis, dagangannya diacak-acak oleh si penagih.
”Dagangan saya dibawa lalu ditumpahkan di depan rumah”.
“Berantakan semua sampai saya menangis, tega amat orang itu ngacak-acak dagangan saya,” ujar Rusmanah.
Saat ini, dari utang yang Rp200 ribu, Rusmanah baru mampu membayar bunganya saja per minggu Rp70 ribu.
“Saya belum bisa bayar pokoknya 200 ribu. Tiap minggu cuma bisa bayar bunganya saja 70 ribu, itu pun suka telat,” Tuturnya.
Sedangkan untuk utang yang Rp100 ribu Rusmanah mengaku sudah bisa melunasi, sayangnya hingga kini KTP anaknya belum juga dikembalikan kepada dirinya.
(AboSopian)
