April 19, 2025
IMG-20250122-WA0100

ExposeBanten.com | Tangerang – Kesal dengan kondisi Jalan Raya Kampung Melayu yang rusak parah, warga Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, berencana menunjukkan aksi protes dengan menanam pohon pisang di lokasi jalan raya yang rusak parah.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk Kekecewaan kurangnya perhatian dari pemerintah kabupaten Tangerang, Rabu (22/1/2025).

Hal yang mendasari aksi penanaman pohon pisang ini adalah kondisi jalan yang rusak kerap menyebabkan seringnya kecelakaan bagi pengguna jalan.

Salah satu aktivis Pantura dan sekaligus Koordinator penanaman pohon pisang Edwin Purnama SE, dalam kesempatannya menyampaikan kepada awak media,” Sudah banyak kecelakaan terjadi karena jalan rusak. Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki jalan ini,” Tuturnya.

Besok kita tanam pohon pisang sebagai bentuk pemerhati lingkungan karena mirisnya jalanan sepanjang Jalan Raya Kampung Melayu Kecamatan Teluknaga sudah tidak layak untuk dilewati, terutama di depan toko Ria Busana, depan Rumah Sakit Mitra Husada, depan Dealer Masdi, dan di depan Tugu Klinik Sehat,” ungkapnya.

“Di setiap pohon pisang tersebut kita kasih poster bertuliskan “Telah Dibuka Wisata Dadakan Sepanjang Jalan Kampung Melayu – Teluknaga, Hubungi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten  Tangerang.” dan “Diawali Tanda Seru, Jalan ini Lagi Dibenerin tapi Boong…!! By: Masyarakat”

Lanjut Edwin,”  Berharap dinas terkait, khususnya Bina Marga, segera melakukan perbaikan atau minimal pemeliharaan jalan yang sudah banyak menyebabkan kecelakaan, Bentuk aksi kita besok menanam pohon adalah simbolik kekecewaan terhadap pemerintah yang tidak tanggap cepat untuk memperbaiki jalanan, karena yang bertanggung jawab atas jalan tersebut adalah pemerintah Kabupaten Tangerang,” jelasnya.

Menurut Edwin, jalanan tersebut sudah parah sejak tiga bulan yang lalu. Meskipun ada kegiatan pemeliharaan, kualitas bahan yang digunakan dipertanyakan karena kerusakan kembali terjadi dengan cepat.

“Memang sudah ada kegiatan pemeliharaan, tetapi kita mempertanyakan kualitas dari bahan pemeliharaan tersebut karena sehari sudah hilang seperti semula yaitu lubang yang tidak layak dilewati, sangat membahayakan untuk pengguna jalan, apalagi pengguna jalan yang baru melintasi jalan tersebut kemungkinan besar akan terjadi kecelakaan karena memang sudah terjadi sebelumnya,” ujarnya.

Edwin menekankan bahwa sudah banyak kecelakaan yang terjadi akibat jalanan yang rusak parah. “Dan saya sih sangat menyayangkan, bohong bila tidak ada yang melihat jalanan tersebut rusak parah minimal dari pemerintah terdekat. Harapan kami secepatnya untuk adanya perbaikan karena jalur tersebut jalur umum yang dilintasi oleh masyarakat untuk kegiatan sekolah ataupun bekerja dan lain-lainnya. Kami pun punya hak untuk menikmati jalanan,” tegas Edwin. (red)

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *