
ExposeBanten.com | Kab.Tangerang – Dangkalnya kali akibat dari tumpukan sampah, yang menyebabkan banjir di wilayah kampung Kamal Desa Gaga Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang.
Banjir di Jalan Kalibaru Gaga belum diurus selama bertahun-tahun. Hal ini menjadi sorotan masyarakat wilayah Kecamatan Pakuhaji. Akhirnya, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid tinjau jalan tersebut pada Jumat, 25 Juli 2025.
Setelah meninjau genangan air di Jalan Kalibaru Gaga, Bupati Tangerang menyampaikan, instansi terkait akan segera membuat sodetan sebagai saluran air dari arah Jalan Kalibaru Gaga menuju Sungai Cisadane.
“Solusinya, tadi sudah saya telepon juga Pak Kadis (Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang Iwan Firmansah), akan segera membuat saluran air (sebagai) sodetan ke Cisadane,” ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah Effendi mengatakan banjir di Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji akibat pihak BBWS kurang peduli.
“Kita sudah melaporkan karena kurang kepedulian pihak BBWS akhirnya meluap sekundernya,” kata Iwan Firmansyah Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), Kabupaten Tangerang saat dihubungi wartawan, Sabtu (26/7/2026).
Lebih lanjut Iwan mengatakan meski kali sekunder Kedaung bukan kewenangan Pemkab Tangerang tetapi atas desakan masyarakat pihaknya membantu melakukan normalisasi dan membuat sodetan.
“Saluran sekunder Kedaung itu adalah kewenangan BBWS tapi kan pak Bupati atas desakan masyarakat. Dan hari ini sudah diturunkan alat berat akan disodet ke Cisadane,” katanya.
“Ini (sodetan) sudah ada, kecil memang. Jadi lama. Kita akan coba diperluas minimal 3 meter. Supaya air ini dibuang ke Cisadane. Mudah-mudahan bisa mendapatkan solusi. Itu (penanganan) emergensinya,” ucapnya
Iwan menambahkan penanganan selanjutnya yakni penutupan bangunan liar akan diusulkan oleh pihaknya kepada kementrian PU untuk segera dilakukan penangan termasuk pembersihan sampah.
“Bangunan liar akan kami usulkan kepada BBWS untuk dibongkar karena mereka yang mempunyai kewenangan, Pemda hanya bisa bantu, liding sektornya ada di mereka bukan di kami,” tegasnya.
Meski begitu lanjut Iwan pihaknya tidak tinggal diam pihaknya mengingatkan kepada BBWS karena merugikan masyarakat Kabupaten Tangerang.
“Kita ingatkan kepada mereka karena merugikan masyarakat Kabupaten Tangerang walaupun pengelolaannya ada di pusat,” pungkasnya. (*)