June 8, 2025
IMG_20250608_170133

ExposeBanten.com | Jakarta – Isu hangat mengenai protes masyarakat terhadap potensi kerusakan lingkungan di kawasan Raja Ampat akibat aktivitas eksplorasi sumber daya alam dalam sektor energi seperti nikel kembali menyedot perhatian publik. Namun sangat disayangkan, isu yang mestinya menjadi ruang refleksi atas tata kelola pembangunan berkelanjutan justru dialihkan menjadi serangan personal terhadap Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

 

Ratu Nisya, Aktivis Perempuan Banten juga dikenal sebagai Wakil Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), menyesalkan narasi yang sengaja dibangun untuk mendiskreditkan Bahlil hanya karena ia adalah representasi dari putra daerah Papua yang kini diberi amanah besar oleh Presiden dalam menjaga dan membangun kedaulatan energi nasional, termasuk di sektor energi strategis.

 

“Isu Save Raja Ampat jangan dijadikan alat politisasi untuk melemahkan figur Bahlil. Beliau adalah simbol keberhasilan putra pelosok Papua yang dipercaya Presiden dalam menjaga kedaulatan energi yang inklusif. Serangan terhadap Bahlil bukan hanya tidak adil, tapi juga mengandung bias struktural yang menyedihkan,” tegas Ratu Nisya dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025).

 

Ratu menambahkan, kritik terhadap kebijakan publik memang sah dan diperlukan, namun harus obyektif dan berdasarkan data, bukan ditujukan kepada figur yang sedang menjalankan mandat konstitusional.

 

“Kami mendukung pelestarian alam Raja Ampat, tapi itu tidak berarti kita harus mengorbankan nama baik dan reputasi tokoh seperti Bahlil hanya karena latar belakangnya,” katanya.

 

Menurutnya, penting bagi publik dan aktivis lingkungan untuk membedakan antara kebijakan negara yang membutuhkan evaluasi, dan figur pejabat yang menjadi target framing. Bahlil selama ini dikenal sebagai tokoh yang konsisten memperjuangkan kedaulatan energi yang tidak hanya berbasis hilirisasi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.

 

“Kalau ada evaluasi atau protes masyarakat, salurkan secara konstruktif. Tapi jangan bias rasial dan politik diselipkan dalam narasi lingkungan. Apalagi menyerang Bahlil seolah ia bertindak sendiri, padahal semua kebijakan strategis adalah keputusan bersama dalam pemerintah,” imbuhnya.

 

Aktivis Perempuan Banten, Ratu, juga mengapresiasi dengan langkah konkret Bahlil yang langsung menonaktifkan sementara aktivitas pertambangan nikel di kawasan Raja Ampat.

 

“Papua juga berhak punya pemimpin yang dipercaya di panggung nasional. Dan Bahlil adalah wajah optimisme itu. Jangan padamkan harapan hanya karena prasangka,” tutup Ratu Nisya.

 

(Red)

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *