
ExposeBanten.com | Jakarta — Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) memberikan apresiasi kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas langkah penangguhan penahanan terhadap mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS, yang sebelumnya tersandung proses hukum terkait unggahan meme Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Joko Widodo.
Langkah ini dinilai sebagai cerminan kepemimpinan Presiden Prabowo yang terbuka terhadap kritik dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Ratu Nisya Yulianti, Wakil Bendahara Umum PB HMI Periode 2024–2026, menyampaikan bahwa keputusan Polri tersebut tidak hanya menunjukkan respons hukum yang proporsional, tetapi juga memperlihatkan bahwa negara hadir untuk mendidik, bukan semata-mata menghukum.
“Karena ini adalah harapan yang dinantikan oleh kami para aktivis, tentu kami menyambut baik penangguhan terhadap mahasiswa ITB, artinya hal ini menunjukkan bahwa demokrasi kita tetap hidup. Ini juga mencerminkan kepemimpinan Presiden Prabowo yang tidak antikritik dan mampu menempatkan diri sebagai negarawan dalam menyikapi ekspresi mahasiswa,” ujar Ratu Nisya dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Ia menambahkan bahwa mahasiswa adalah bagian penting dalam kehidupan demokrasi, dan kritik yang disampaikan, meskipun dalam bentuk meme, harus dilihat dalam konteks kebebasan berekspresi. “Tentunya kita semua tetap mendorong agar ekspresi tersebut tetap dalam koridor etika dan tanggung jawab sosial. Namun negara tidak boleh represif terhadap suara-suara anak muda,” imbuhnya.
Wabendum PB HMI sekaligus Aktivis Perempuan Banten juga mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk aparat penegak hukum, untuk terus merawat ruang demokrasi yang sehat dan inklusif, terutama dengan spirit gabungan Presiden Prabowo dalam cita-cita mewujudkan Negara yang demokratis.
Ratu Nisya menegaskan, HMI tetap berada di garda depan dalam mengawal demokrasi, hak asasi manusia, dan peran aktif mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Apresiasi kami kepada Polri atas penangguhan ini. Ini adalah preseden baik bagi wajah penegakan hukum yang humanis. Kami juga memberikan penghargaan kepada Presiden Prabowo yang memberi teladan bahwa pemimpin sejati tidak mudah tersinggung oleh ekspresi rakyatnya,” tutup Ratu Nisya. (Red)